Senin, 28 November 2011

sistem pakar

Aplikasi Sistem Pakar Mobile Bismillahirohmanirrohim.....
Dalam Tutorial Kali ini saya tidak akan memberikan langkahnya secara step-by-step, tapi hanya akan memberikan gambaran secara garis besar dan juga memberikan tutorial dari sisi client nya saja (full source code) yang akan membantu dalam pembuatan aplikasi sistem pakar mobile ini dan diakhir tulisan ini saya akan memberikan link untuk mendownload tutorial dari sisi client. intinya dalam pembuatan aplikasi ini saya membaginya ke dalam dua bagian besar, yaitu modul client dan modul server. Penjelasan singkatnya kurang lebih dibawah ini.
1. modul server adalah modul yang berfungsi memberikan layanan kepada modul client. 2. modul client adalah modul yang berfungsi untuk meminta layanan kepada modul server. jadi dalam membuat aplikasi ini, nanti kita akan membuat dua program sekaligus, yaitu dari sisi client (menggunakan java ME) dan juga dari sisi server (menggunakan PHP MySQL).
I. Membuat Modul Client karena aplikasi sistem pakar yang akan dibuat ini adalah berbasis mobile, jadi saya membuatnya dengan menggunakan bahasa permrograman Java ME. Tools untuk menuliskan baris programnya Anda bisa menggunakan apapun, tapi yang saya sarankan sebaiknya anda menggunakan Netbeans, karena Netbeans bisa mempermudah Anda untuk membuat aplikasi ini. Kalau Anda belum mempunyai Netbeans, unduh saja disini (gratis). Modul client ini berisi method-method yang berfungsi untuk meminta data dari server dan modul client ini akan dipasangkan pada Handphone yang mendukung aplikasi Java dan GPRS. untuk melihat tutorial secara lengkap dan source code tentang pembuatan modul client, anda bisa mengunduhnya disini
II. Membuat Modul Server Untuk membuat modul Servernya sendiri Saya akan menggunakan bahasa pemrograman PHP MySQL. Dalam modul server ini berisi fungsi-fungsi untuk menerima dan menjawab request dari client dan juga modul client ini berisi mesin inferensi (inti sistem pakar). untuk mengetahui bagaimana membuat sistem pakar menggunakan PHP, bisa anda bisa mempelajarinya pada buku yang berjudul \\\\\\\”Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor Dreamweaver\\\\\\\” (saya g jualan, tapi saya pakai buku itu untuk belajar) Anda bisa cari di toko buku terdekat. oke setelah anda mengetahui langkah-langkah Membuat Aplikasi Sistem Pakar Mobile ini, langkah selanjutnya adalah anda menggabungkan modul client dan modul server ini supaya kedua modul ini bisa saling berkomunikasi. ini adalah capture dari aplikasi yang saya buat(Sorry g bisa ngasih source codenya), aplikasi yang saya buat adalah sistem pakar hukum pidana untuk permasalahan pembunuhan berbasis mobile
1. Tampilan Awal halaman ini akan muncul sebelum masuk ke menu utama
2. Halaman Menu halaman ini akan muncul setelah halaman splash screen, pada halaman ini terdapat tiga menu (pencarian, petunjuk, keluar) masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda
3. Halaman Pencarian (Inference Engine) halaman ini akan muncul ketika kita memilih menu pencarian pada tampilan menu diawal, halaman pencarian ini akan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar perkara yang akan dicari pasalnya.
4. Halaman Hasil Halaman ini akan muncul ketika sistem sudah berhasil menemukan jawaban dari pertanyaan yang dijawab oleh pengguna
5. Halaman Petunjuk halaman ini berisi petujuk dari aplikasi, halaman ini akan muncul ketika kita memilih menu petunjuk pada halaman menu.

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DETEKSI PENYAKIT KANKER PADA WANITA BERBASIS WAP PADA PERANGKAT MOBILE
Kanker serviks, kanker ovarium dan kanker payudara merupakan jenis-jenis penyakit berbahaya yang menyerang wanita. Namun, pengetahuan masyarakat akan bahaya penyakit kanker pada wanita ini masih sangat rendah. Penderita kanker ini biasanya datang memeriksakan diri ke dokter dalam kondisi stadium lanjut sehingga pengobatannya menjadi sangat sulit apalagi jika sel-sel kanker sudah menyebar. Untuk membantu dokter dalam mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satunya dibuat sebuah sistem yang dapat mendiagnosa penyakit kanker pada wanita. Tugas Akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah Sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit kanker pada wanita yang dapat ditampilkan dalam perangkat mobile, yang berisi informasi berbagai jenis penyakit kanker pada wanita dengan gejala-gejala klinisnya, informasi tentang apa itu kanker, faktor resiko kanker, tips-tips pencegahan kanker, petunjuk periksa payudara sendiri (kanker payudara), alamat Yayasan Kanker Indonesia serta fasilitas konsultasi seperti konsultasi layaknya dengan seorang dokter melalui beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh user sehingga pengetahuan masyarakat akan penyakit kanker pada wanita lebih meningkat. Hal ini diharapkan mampu membantu mengurangi angka kematian terhadap penyakit kanker pada wanita karena masyarakat dapat mengakses sistem ini dengan mudah, kapanpun dan dimanapun berada. Tugas Akhir ini menggunakan metode sistem pakar forward dan backward chaining dengan pembuatan tree dari data-data penunjang kemudian diimplementasikan dalam teknologi WAP yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman WML dan PHP serta menggunakan database MySQL. Dari Tugas Akhir ini dapat diketahui hasil diagnosa terhadap penyakit kanker pada wanita melalui proses konsultasi terhadap sistem secara cepat dan efisien dengan media perangkat mobile. Kata kunci : sistem pakar, forward dan backward chaining, kanker, WAP.

Sistem Pakar untuk mendiagnosa penyakit mata
Mata sebagai jendela dunia bagi manusia adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting. Sebagai salah satu dari lima indera manusia, mata berguna untuk menyampaikan informasi visual kepada otak. Apabila mata mengalami gangguan fungsi yang disebabkan penyakit, informasi yang dihasilkan dari lima indera akan mengalami ketidakseimbangan yang sudah pasti berujung pada gangguan dalam aktivitas keseharian manusia. Penyakit mata yang termasuk dalam kategori semi gawat yang sampai saat ini dapat diidentifikasi sebanyak 19 macam, dengan 57 macam gejala yang mungkin saja muncul. Penyakit-penyakit tersebut jika tidak ditangani secara cepat dapat mengakibatkan kebutaan. Penanganan yang cepat dan tepat membutuhkan diagnosa yang akurat, dan diagnosa yang akurat membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk dokter dan pihak pasien. Klinik atau rumah sakit bagi masyarakat perkotaan adalah fasilitas publik yang lumrah ditemukan, tetapi tidak bagi masyarakat yang tinggal jauh dari kota. Sarana dan prasarana yang minim adalah masalah pokok bagi masyarakat yang tinggal jauh dari kota, terutama masyarakat yang tinggal di luar pulau Jawa. Masyarakat yang membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai, harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju kota agar dapat menggunakan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Tetapi hal itu tidak menjamin bahwa masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan, karena dalam berbagai kasus jumlah tenaga ahli kesehatan yang spesifik, misalkan spesialis penyakit mata, tidak seimbang dengan jumlah pasien. Sistem pakar dapat digunakan para dokter/tenaga medis sebagai alternatif dalam mendiagnosa penyakit mata, dengan waktu yang lebih singkat. Selain itu aplikasi tersebut diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh setiap tenaga kesehatan di manapun berada, tanpa keharusan kehadiran pakar atau spesialis penyakit mata. Metode yang tepat untuk melakukan proses diagnosa oleh aplikasi tersebut adalah forward chaining, dikarenakan metode tersebut melacak berdasarkan urut-urutan gejala yang muncul terlebih dahulu sebelum hasil diagnosa didapatkan. Penggunaan sistem pakar dalam diagnosa penyakit mata diharapkan mampu memberikan solusi permasalahan yang sering terjadi di masyarakat. Masyarakat umumnya kurang memperhatikan masalah hama dan penyakit ini karena hal-hal berikut :
1. Sarana dan prasarana yang minim adalah masalah pokok bagi masyarakat yang tinggal jauh dari kota, terutama masyarakat yang tinggal di luar pulau Jawa.
2. Masyarakat yang membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai, harus menempuh jarak yang cukup jauh menuju kota agar dapat menggunakan layanan kesehatan yang dibutuhkan.
3. Jumlah tenaga ahli kesehatan yang spesifik, misalkan spesialis penyakit mata, tidak seimbang dengan jumlah pasien.
4. Tidak adanya ahli/pakar di setiap kota.
Permasalahan penelitian akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya dibatasi hanya untuk mendiagnosa penyakit mata kategori semi gawat berdasarkan gejala-gejala, penyebabnya serta cara pengobatannya, ini dikarenakan banyaknya penyakit mata dengan berbagai macam kemungkinan kombinasi gejala yang muncul, yang dapat berjumlah sampai ratusan bahkan ribuan kemungkinan kombinasi.
2. Sumber pengetahuan diperoleh dari dokter spesialis penyakit mata dan dari buku-buku tentang penyakit mata kategori semi gawat.
3. Metode pelacakan yang digunakan adalah forward chaining.
4. Aplikasi dikembangkan menggunakan Microsoft Visual Basic 6 dengan menggunakan Microsoft Access sebagai database engine. Perancangan sistem menggunakan DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram) melalui aplikasi Microsoft Visio 2007.
Rumusan Masalah Dari ruang lingkup yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu bagaimana sistem ini dapat membantu masyarakat dan tenaga medis dalam menemukan penyebab penyakit yang diderita, sehingga memberikan kemudahan bagi tenaga medis untuk segera melakukan tindakan penanggulangannya.
Tujuan Penelitian Membuat Aplikasi Sistem Pakar menggunakan metoda Forward Chaining untuk mendiagnosa penyakit mata semi gawat pada manusia berdasarkan gejala-gejalanya menggunakan Visual Basic dan Microsoft Access.
Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi Mahasiswa Menambah pengetahuan, mendapatkan bahan atau permasalahan untuk ditangani berkaitan dengan ilmu yang selama ini telah dipelajari yaitu ilmu komputer di bangku kuliah.
2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian dapat digunakan oleh semua tenaga medis untuk membantu proses diagnosa penyakit mata yang diderita oleh masyarakat, dimanapun tenaga medis tersebut berada. Hasil diagnosa tersebut dapat digunakan sebagai rujukan bagi penanganan lebih lanjut untuk penyakit mata yang terdeteksi.


IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DI BIDANG KEDOKTERAN UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT MATA PADA MANUSIA IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DI BIDANG KEDOKTERAN UNTUK MENDIAGNOSIS JENIS PENYAKIT MATA PADA MANUSIA
Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang akhir – akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sistem ini dirancang untuk menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan suatu permasalahan baik di bidang kesehatan atau kedokteran, bisnis, ekonomi dan sebagainya. Sistem pakar merupakan program komputer yang mampu menyimpan pengetahuan dan kaidah seorang pakar yang khusus. Sistem pakar sangat membantu untuk pengambilan keputusan, dimana sistem pakar ini dapat mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan dari seseorang atau beberapa orang pakar dalam suatu basis pengetahuan (knowledge base) dan menggunakan sistem penalaran yang menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Jadi, sistem pakar ini dapat memecahkan suatu masalah tertentu karena sudah menyimpan pengetahuan secara keseluruhan juga menyebutkan bahwa salah satu masalah di dalam dunia medis atau kedokteran adalah adanya ketidakseimbangan antara pasien dan dokter. Selain itu, sebagian besar dari masyarakat tidak terlatih secara medis sehingga apabila mengalami gejala penyakit yang diderita belum tentu dapat memahami cara-cara penanggulangannya. Sangat disayangkan apabila gejala-gejala yang sebenarnya dapat ditangani lebih awal menjadi penyakit yang lebih serius akibat kurangnya pengetahuan. Pengetahuan sebenarnya dapat diperoleh dari buku-buku atau situs-situs internet yang membahas tentang kesehatan. Akan tetapi, untuk mempelajari hal tersebut tidaklah mudah karena selain memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya, sumber-sumber tersebut juga belum tentu dapat mendiagnosis jenis penyakit seperti yang dilakukan oleh seorang dokter. Oleh karena itu, di dunia kedokteran, sudah banyak bermunculan aplikasi sistem pakar. Sistem pakar ini mampu mendiagnosis berbagai jenis penyakit pada manusia, baik penyakit mata, THT (telinga, hidung, tenggorokan), mulut, organ dalam (jantung, hati, ginjal), maupun AIDS . Dengan adanya sistem pakar ini, orang awam mampu mendeteksi adanya penyakit pada dirinya berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh orang tersebut dengan menjawab pertanyaan pada aplikasi seperti halnya konsultasi ke dokter. Dengan demikian, orang awam dapat mendeteksi penyakit beserta solusi pengobatannya sejak dini sehingga bisa dilakukan penanganan segera, bahkan dapat dilakukan upaya pencegahan terhadap penyakit tertentu. Jadi, dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Untuk paper ini, jenis penyakit yang didiagnosis oleh sistem pakar adalah jenis penyakit mata. Organ mata dipilih karena mata merupakan panca indera yang sangat penting untuk penglihatan.dengan mata dapat melihat secara normal, manusia dapat menikmati keindahan alam dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan baik. Dengan mata, manusia dapat belajar lebih banyak tentang pengetahuan di dunia daripada melalui panca indera yang lain (Naser dan Zaiter, 2008). Hampir setiap kegiatan, manusia menggunakan mata, misalnya membaca, bekerja, menonton televisi, menulis, berkendara, dan lain-lain sehingga banyak orang yang setuju bahwa mata merupakan panca indera yang paling penting. Jika mata mengalami gangguan atau penyakit mata, maka akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Proses pembelajaran dan interaksi manusia akan terganggu. Jadi, sudah mestinya mata merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari dan sudah semestinya manusia tahu sejak dini apabila terkena gejala penyakit mata tertentu sehingga tidak semakin parah dan membahayakan mata apalagi hingga terjadi kebutaan. Pada kenyataannya, banyak kasus penyakit mata dapat menimbulkan kebutaan karena terlambat ditangani.
Proses Diagnosis Penyakit Proses diagnosis merupakan perpaduan dari aktifitas intelektual dan manipulatif. Menurut Handayani dan Sutikno (2008), diagnosis sendiri didefinisikan sebagai suatu proses penting pemberian nama dan pengklasifikasian penyakit-penyakit pasien, yang menunjukkan kemungkinan nasib pasien dan yang mengarahkan pada pengobatan tertentu. Diagnosis sebagaimana halnya dengan penelitian-penelitian ilmiah, didasarkan atas metode hipotesis. Dengan metode hipotesis ini menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah dikenali hanya dengan suatu kesimpulan diagnostik. Diagnosis dimulai sejak permulaan wawancara medis dan berlangsung selama melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosis tersebut akan diperoleh pertanyaan-pertanyaan yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menentukan pilihan tes-tes serta pemeriksaan khusus yang akan dikerjakan. Data yang berhasil dihimpun akan dipertimbangkan dan diklasifikasikan berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien serta hubungannya terhadap penyakit tertentu. Berdasarkan gejala-gejala serta tanda-tanda yang dialami oleh penderita, maka penegakkan diagnosis akan lebih terpusat pada bagian-bagian tubuh tertentu. Dengan demikian penyebab dari gejala-gejala dan tanda-tanda tersebut dapat diketahui dengan mudah dan akhirnya diperoleh kesimpulan awal mengenai penyakit tertentu.
sistem pakar adalah suatu sistem yang memanfaatkan pengetahuan manusia yang ditangkap di sebuah komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan keahlian manusia. juga menyebutkan hal yang senada bahwa sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Sistem pakar mencari dan memanfaatkan informasi yang relevan dari pengguna dan dari basis pengetahuan yang tersedia untuk membuat rekomendasi. Sistem pakar juga dapat didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan tehnik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar memberikan nilai tambah pada teknologi untuk membantu dalam menangani era informasi yang semakin canggih. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.
konsep dasar suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur, diantaranya adalah keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah salah satu penguasaan pengetahuan di bidang tertentu dan mempunyai keinginan untuk belajar memperbaharui pengetahuan dalam bidangnya. Pengalihan keahlian adalah mengalihkan keahlian dari seorang pakar dan kemudian dialihkan lagi ke orang yang bukan ahli atau orang awam yang membutuhkan. Pengalihan keahlian ini adalah tujuan utama dari sistem pakar. Inferensi merupakan suatu rangkaian proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Kemampuan menjelaskan merupakan salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar setelah tersedia program di dalam komputer. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya tidak untuk menggantikan peran para pakar, namun untuk mengimplementasikan pengetahuan para pakar ke dalam bentuk perangkat lunak, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dan tanpa biaya yang besar. Selain itu, bagi para ahli, sistem pakar ini justru akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Untuk membangun sistem yang difungsikan untuk menirukan seorang pakar manusia harus bisa melakukan hal-hal yang dapat dikerjakan oleh para pakar.
untuk membangun sistem yang seperti itu, maka dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Basis pengetahuan (Knowledge base). Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan persoalan.
Bentuk basis pengetahuan yang umum digunakan ada 2, yaitu: penalaran berbasis aturan dan penalaran berbasis kasus.
2. Motor inferensi (inference engine).
Ada 2 cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi, yaitu:
a. Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. b. b. Backward chaining menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mencari bukti yang mendukung (atau kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
3. Blackboard. Merupakan area kerja memori yang disimpan sebagai database untuk deskripsi persoalan terbaru yang ditetapkan oleh data input dan digunakan juga untuk perekaman hipotesis dan keputusan sementara.
4. Subsistem akuisisi pengetahuan. Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian pemecahan masalah dari pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke program komputer untuk membangun atau memperluas basis pengetahuan.
5. Antarmuka pengguna (User Interface). Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program.
6. Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan.
7. Sistem penyaring pengetahuan.
sistem pakar itu terdiri dari 6 komponen, yaitu:
- Rule-based systems - Knowledge-based systems - Intelligent agent (IA) - Database methodology - Inference engine - System-user interaction (User Interface)
Komponen Sistem Pakar 2 Dari komponen-komponen sistem pakar di atas, secara garis besar ada 3 komponen utama, yaitu: basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna.
Terkait dari salah satu komponen sistem pakar yaitu akuisisi pengetahuan, Milton, N.R dalam bukunya menegaskan terdapat tiga aspek dalam akuisisi pengetahuan, yaitu : 1. Knowledge capture Knowledge capture adalah teknik yang digunakan ketika bertemu pakar. Teknik ini terdiri dari interview techniques, modelling techniques, dan specialised techniques.
2. Knowledge analysis Analisis pengetahuan ini merupakan proses mengidentifikasi elemen yang dibutuhkan dalam membangun basis pengetahuan. Terdapat 4 elemen penting dalam membangun basis pengetahuan, yaitu konsep, atribut, value/nilai dan relasi. 3. Knowledge modelling Knowledge modelling yaitu menciptakan cara yang berbeda dalam mengubah dan menampilkan basis pengetahuan. Terdiri dari bagian-bagian seperti pohon (trees), matriks, map, timeline, frame dan knowledge page. Terkait dengan komponen rule base, kaidah produksi yang biasa dikenal rule base (basis aturan) ini menjadi acuan yang sangat sering digunakan oleh sistem inferensi.
Kaidah produksi ini merupakan salah satu model untuk merepresentasikan pengetahuan (knowledge base).Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan Pernyataan ini menghubungkan bagian premis (IF) dan bagian kesimpulan (THEN) yang dituliskan dalam bentuk : IF [premis] THEN [konklusi] Jadi, kaidah ini dapat dikatakan sebagai suatu implikasi yang terdiri dari dua bagian, yaitu premis dan bagian konklusi. Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi akan bernilai benar. Bagian premis dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi. Proposisi-proposisi tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logika AND atau OR.
Alur Kerja Sistem Pengetahuan medis dari dokter spesialis diperlukan untuk pengembangan sistem pakar, pengetahuan ini dikumpulkan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, latar belakang medis suatu penyakit dicatat melalui wawancara pribadi dengan dokter dan pasien. Pada tahap medua, seperangkat aturan dibuat dimana masing-masing aturan yang terkandung dalam bagian IF mempunyai gejala dan dalam bagian THEN mempunyai penyakit yang dispesifikasikan. Mesin inferensi (forward chaining) adalah algoritma pencocokkan pola yang tujuan utamanya adalah untuk mengasosiasikan fakta (data input) dengan aturan yang berlaku dari basis aturan (rule base). Dengan demikian, kesimpulan mengenai jenis penyakit dan penanganannya nantinya dapat dihasilkan oleh mesin inferensi tersebut.
Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit mata pada manusia meliputi data jenis penyakit mata dan data gejala yang menyerang penyakit mata tersebut.
Desain Proses Untuk kasus diagnosis penyakit mata ini, desain proses dijelaskan menggunakan decision tree yang berhubungan dengan tabel dan sering digunakan dalam analisis sistem (sistem non AI). Sebuah decision tree dapat dianggap sebagai suatu semantic network hirarki yang diikat oleh serangkaian aturan (rule). Tree ini mirip dengan pohon keputusan yang digunakan pada teori keputusan. Tree dibentuk oleh simpul (node) yang mempresentasikan tujuan (goal) dan hubungan (link) yang dapat mempresentasikan keputusan (decision). Akar (root) dari pohon berada di sebelah kiri dan daun (leaves) berada di sebalah kanan. Keuntungan utama dari decision tree yaitu tree dapat menyederhanakan proses akuisi pengetahuan.
Tree yang digunakan pada masalah diagnosis penyakit mata merupakan suatu forward chaining tree. Pada forward chaining tree penelusuran informasi dilakukan secara forward (ke depan) seperti yang umumnya digunakan pada masalah-masalah diagnosis lainnya. Dari pernyakit mata yang diketahui, kemudian mencoba melakukan penelusuran ke depan untuk mencari fakta-fakta yang cocok berupa gejala-gejala penyebab penyakit mata yang bersangkutan. Pada tree tersebut dapat dilihat bagaimana suatu gejala penyakit atau kesimpulan gejala penyakit merujuk kepada suatu jenis penyakit tertentu, dan bagaimana beberapa gejala yang sama dapat merujuk kepada beberapa penyakit yang berbeda. Pada penelusuran dengan metode forward chaining dapat dilihat bahwa penelusuran ke depan untuk mengenali penyebab dan jenis penyakit yang dialami. Desain Diagram Konteks Beberapa jurnal melakukan perancangan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit mata ini menggunakan diagram konteks. Diagram ini menjelaskan tentang hubungan input/output antara sistem dengan dunia luarnya. Suatu diagram konteks selalu mengandung satu proses saja yang mewakili proses seluruh sistem . Perancangan sistem dimulai dari hal yang paling global hingga menjadi model yang paling detail. Aliran data bersumber dari pengetahuan yang didapatkan dari pakar, dimasukkan ke dalam sistem, kemudian diproses. Dalam hal ini, pakar bertugas memasukkan data-data baru mengenai gejala dan jenis penyakit. Pasien memasukan gejala yang dirasakan untuk keperluan diagnosis, kemudian pasien mendapatkan hasil diagnosis penyakit. Pembahasan Setelah dibuat decision tree dengan metode forward chaining, hasil implementasinya Implementasi Rule Berdasarkan aturan-aturan (rule) yang diimplementasikan tersebut, dengan metode forward chaining, sistem pakar akan dapat memberikan kesimpulan hasil diagnosis penyakit mata sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien sebagai pengguna aplikasi.
Pada aplikasi sistem pakar umumnya user akan diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan gejala yang dirasakan. Dalam aplikasi ini, user menjawab dengan ya atau tidak. Setelah menjawab beberapa pertanyaan, maka aplikasi akan menghasilkan kesimpulan mengenai jenis penyakit mata yang diderita user. Pada aplikasi sistem pakar lainnya, tidak jarang juga sudah memberikan solusi atau cara penanganan terhadap jenis penyakit yang diderita tersebut. Untuk lebih jelas mengenai penerapan sistem pakar dalam hal mendiagnosis penyakit mata, berikut ini terdapat contoh aplikasi lainnya yang sejenis.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, saat ini sebenarnya sudah banyak sistem pakar yang dibuat berbasis web. Dengan adanya aplikasi sistem pakar berbasis web, pengguna dapat mengakses aplikasi tersebut di mana saja dengan lebih mudah dan praktis. Sistem pakar berbasis web ini dapat dipelajari lebih lanjut dengan mambaca artikel atau jurnal pada bagian referensi yang membahas hal tersebut. kesimpulan dan Saran Aplikasi sistem pakar (expert system) dalam bidang kedokteran yang dibuat dengan proses penelusuran maju (forward chaining) mampu mengenali jenis penyakit pada manusia, terutama jenis penyakit mata. Aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi sarana untuk menyimpan pengetahuan tentang penyakit terutama yang berkenaan dengan jenis penyakit mata dari para pakar atau ahlinya. Sistem pakar mampu membantu pasien maupun dokter dalam menyediakan sistem pendukung keputusan dan saran dari pakar. Saran yang diajukan untuk pengembangan sistem pakar yang lebih baik adalah sistem pakar ini seharusnya juga bisa memberikan solusi atau rekomendasi pengobatan terhadap jenis penyakit tertentu jika dikembangkan lebih jauh lagi. Selain itu, sistem pakar juga perlu ditambah analisis pemeriksaan laboratorium untuk memperkuat diagnosis awal sehingga sistem semakin akurat dalam melakukan diagnosis penyakit.


SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISIS ERROR PADA PC DENGAN METODE CASE-BASE REASONING ABSTRAK Komputer (PC) adalah merupakan sebuah kebutuhan bagi sebagian besar orang karena manfaatnya yang begitu besar. Tetapi tidak selamanya PC tersebut berfungsi dengan sewajarnya atau baik-baik saja, Komputer hanyalah perangkat biasa yang bisa saja mengalami kerusakan (error). Kerusakan pada komputer tersebut bermacam-macam oleh karena itu sebelum orang tersebut memperbaikinya harus melakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui apa jenis kerusakan pada PC tersebut, sehingga dapat tepat dalam perbaikannya. Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Sistem pakar ini bisa diterapkan untuk menyelesaikan permasalah diatas, yaitu menganalisis kerusakan pada sebuah PC menggunakan salah satu metode yaitu Case-Base Reasoning, Metode case based reasoning adalah salah satu metode untuk membangun sistem pakar dengan pengambilan keputusan dari kasus yang baru dengan berdasarkan solusi dari kasus -kasus sebelumnya. Dengan adanya sistem pakar ini user bisa melakukan analisis sendiri terhadap kerusakan komputernya, dengan memilih jenis kerusakan, dan mengikuti langkah-langkah selanjutnya sehingga dapat menemukan kemungkinan penyebab kerusakan beserta solusinya. Kata kunci : Sistem Pakar, Case-base reasoning, Komputer 1. Sekarang ini komputer merupakan perangkat yang tidak asing lagi bagi sebagian orang, bahkan sebagian besar orang sudah memiliki komputer di rumahnya, komputer bisa saja digunakan untuk mendukung pekerjaan atau komputer juga bisa hanya untuk main game, mendengarkan musik atau untuk hiburan-hiburan laiinya. Setiap hari komputer dipakai terus menerus tanpa henti, sehingga komputer itu tidak jarang mengalami kerusakan akibat kesalahan pemakai atau alasan lainnya. Kerusakkan pada komputer bisa dari segi hardware dan software. Untuk memudahkan orang dalam meneliti/menganalisis kerusakan pada komputer miliknya maka di buatlah sistem untuk menganalisi error pada PC ini. Sistem pakar ini dibuat untuk menganalisis penyebab kerusakan pada PC sehingga user dapat mengetahui penyebab dan bahkan dapat segera mengetahui solusi yang baik untuk memperbaikinya.
Tujuan dibuatnya paper ini adalah untuk memaparkan tentang sebuah konsep sistem pakar untuk menganalisis error pada PC dengan metode case-based reasoning. Sehingga sistem pakar ini dapat dikembangkan lebih baik lagi.
Ruang Lingkup Ruang lingkup yang akan dijelaskan dalam paper ini adalah baru mengenai konsep sistem pakarnya itu sendiri, dalam hal ini yaitu sistem pakar untuk menganalisis error pada PC dengan metode case-based reasoning. Penjelasan selanjutnya yaitu mengenai sistem pakar dan metode case-based reasoning, dan juga berbagai macam kerusakan pada PC.
Manfaat Manfaat dari sistem pakar ini adalah seperti dari tujuan diatas yaitu memudahkan user dalam menganalisis kerusakan pade PC, sehingga user dapat dengan mudah mengetahui solusi yang tepat untuk memperbaikinya.
DASAR TORI 2.1. Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Jadi sistem pakar merupakan kepakaran yang ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia. Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Modul Penyusun Sistem Pakar Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode) Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode) Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).
Struktur Sistem Pakar Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine) Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3. Basis Data (Data Base) Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface) Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan komputer. Teknik Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu a. Rule-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan. b. Frame-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame. c. Object-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses). d. Case-Base Reasoning Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan :
A. Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning) Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak
B. Penalaran berbasis kasus (case-based reasoning) Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu bentuk ini juga digunakan bila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan. PEMBAHASAN • Metode Case-Based Reasoning (CBR) CBR menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) yang menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledege dari kasus-kasus sebelumnya. Apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan bertambah. Secara umum, metode ini terdiri dari 4 langkah, yaitu:
1. Retrieve (memperoleh kembali) kasus atau kasus-kasus yang paling mirip. Task ini dimulai dengan pendeskripsian satu/sebagian masalah dan berakhir apabila telah ditemukan kasus sebelumnya yang paling cocok. Sub tasknya mengacu pada identifikasi fitur, pencocokan awal, pencarian, dan pemilihan.
2. Reuse (menggunakan) informasi dan pengetahuan dari kasus tersebut untuk memecahkan permasalahan. Proses reuse dari solusi kasus yang telah diperoleh dalam konteks kasus baru difokuskan pada dua aspek yaitu: - perbedaan antara kasus yang sebelumnya dan yang sekarang - bagian apa dari kasus yang telah diperoleh yang dapat ditransfer menjadi kasus baru
3. Revise (meninjau kembali/memperbaiki) usulan solusi. Fase ini terdiri dari dua tugas, yaitu : - Mengevaluasi solusi kasus yang dihasilkan oleh proses reuse. Jika berhasil, maka dilanjutkan dengan proses retain, - Jika tidak maka memperbaiki solusi kasus menggunakan domain spesifik pengetahuan.
4. Retain (menyimpan) bagian-bagian dari pengalaman tersebut yang mungkin berguna untuk memecahkan masalah di masa yang akan datang. Proses ini terdiri dari memilih informasi apa dari kasus yang akan disimpan, disimpan dalam bentuk apa, cara menyusun kasus untuk agar mudah untuk menemukan masalah yang mirip, dan bagaimana mengintegrasikan kasus baru pada struktur memori. Pada saat terjadi permasalahan baru, pertama-tama sistem akan melakukan proses Retrieve. Proses Retrieve akan melakukan dua langkah pemrosesan, yaitu pengenalan masalah dan pencarian persamaan masalah pada database. Setelah proses Retrieve selesai dilakukan, selanjutnya system akan melakukan proses Reuse. Di dalam proses Reuse, sistem akan menggunakan informasi permasalahan sebelumnya yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. Pada proses Reuse akan menyalin, menyeleksi, dan melengkapi informasi yang akan digunakan. Selanjutnya pada proses Revise, informasi tersebut akan dikalkulasi, dievaluasi, dan diperbaiki kembali untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada permasalahan baru. Pada proses terakhir, system akan melakukan proses Retain. Proses Retain akan mengindeks, mengintegrasi, dan mengekstrak solusi yang baru. Selanjutnya, solusi baru itu akan disimpan ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang. Tentunya, permasalahan yang akan diselesaikan adalah permasalahan yang memiliki kesamaan dengannya. • Beberapa Kerusakan pada Komputer dan cara mengatasinya Berikut Merupakan Rangkuman beberapa Masalah dan kendala Yang sering Pengguna Komputer Hadapi dan Bagaimana Cara Pencegahannya :
1. Komputer Tidak Mau Hidup Cara Mengatasinya : - Cek koneksi kabel (dari power outletnya ke tombol power pada PC) - Cek apakah stabilizer berfungsi atau tdak (jika memakai stabilizer) - Cek kabel power pada CPU - Jika masih juga tidak mau hidup permasalahanya mungkin terletak pada power supply atau MB
2. Komputer Mau Hidup Tetapi Tidak Mau Booting Cara Mengatasinya : Kenali Terlebih dahulu Bunyi Beep : Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di DRAM parity Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video - Cek dengan menggunakan software dianosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll
3. Komputer Mau Booting Tetapi Selalu “Safe Mode “ (untuk masuk ke safe mode tekan F8) Cara Mengatasinya : - restart kembali komputer anda - jika masih trouble intall ulang windows anda - jika masih safe mode juga, berarti HD anda bermasalah cek dengan : scan disk
4. Komputer Sering Hang Cara Mengatasinya - Disebabkan software mengalami crash - tekan ctrl + alt + del >> klik End task pada program yang “Not Responding” - tekan tombol restart pada CPU - Disebabkan hardware mengalami konflik (adanya penambahan hardware baru) - konflik antar hardware sering terjadi pada sistem operasi windows - install ulang windows anda, tetapi yang perlu diingat sebelum reinstall windows anda, lepaskan dulu hardware baru anda - alankan fasilitas “add new“ hardware yang terdapat pada control panel.
5. Keyboard Tidak Dikenali Oleh Komputer Cara Mengatasinya - cek apakah keyboard anda sudah terpasang dengan benar - jika sudah tapi masih juga keyboard tidak terdeteksi maka kemungkinan keyboard anda bermasalah. - coba ganti keyboard anda, jika sudah diganti tapi juga masih bermasalah maka kemungkinan besar yang rusak adalah di bagian port keyboard di MB anda. - Jika memang Sudah di Ganti Keyboard Baru tapi tetap tidak terdeteksi Juga Coba Ganti dengan Keyboard USB dan apabila tidak terdeteksi Juga berarti ada yang salah Pada sitem Windows Sobat
6 Mouse Tidak Dikenali Oleh Komputer (sama denagn kasus keyboard)
7. Pointer Mouse Selalu Meloncat-Loncat Cara Mengatasinya - mouse kotor segera di Bersihkan (khususnya pada bola mouse)
8. Komputer Sering Crash Cara Mengatasinya : - cek semua posisi kabel, hardware, dan juga tegangan pada casing, cek suhu pada CPU dan jua cek ram, processor dan juga vga.
9. Bila Produsen MetherBoard(MB) Tidak Diketahui Cara Mengatasinya : - buka casing, dan cek CPU anda biasanya sebuah MB memiliki label produsen yang sekaligus berisi spesifikasi tipe Mbnya. - Lihat pada manual book - Cari data Mb lewat internet, cocokan ID yang tercetak pada sticker board denan daftar yang terdapat pada situs www.fcc.gov/oet/fccid, dan cari daftar nomor ID yang dikeluarkan oleh lembaga perijinan untuk perangkat elektonik di Amerika - Gunakan software analisa, seperti sandra99 dll.
10. Lupa Password BIOS Cara Mengatasinya : - Cabut batterey cmos pada cpu - Atau dengan cara emncoba menebak bberapa password default untuk beberapa produsen bios misalkan AMI dan AWARD (contoh : A.M.I, AMI, AMI_SW, ALLY, 589589 dll) 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari isi paper ini adalah : • Sistem pakar ini digunakan untuk menganalisis kerusakan pada PC dengan inputan jenis masalah yang dialami oleh PC user, sehingga sistem pakar ini akan manganalisis kemungkinan kerusakan pada PC tersebut dan memberikan kemungkinan solusinya. • Dengan metode case-based reasoning ini sistem pakar akan menganalisis dari pengetahuan-pengetahuan sebelumnya menjadi sebuah kesimpulan. • Sistem ini masih dalam pengembangan dan diharapkan dapat dikembangkan lagi agar lebih baik.

Pembuatan sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan komputer dengan metode backward chaining Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk membangun sebuah program sistem pakar berbasis rule dengan kemampuan learning. Sistem pakar dibuat dengan menggunakan Borland Delphi 6.0 dengan metode backward chaining. Backward chaining adalah suatu proses yang memulai pencarian solusi dari kesimpulan, kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan oleh user. Program yang dibuat memiliki lima unsur dasar sistem pakar, yaitu basis pengetahuan, editor basis pengetahuan, mesin inferensi, antar muka pengguna, dan subsistem penjelasan. Selain lima unsur dasar sistem pakar, program yang dibuat memiliki fasilitas tambahan, yaitu kemampuan learning. Kemampuan learning membuat sistem pakar dapat menambah dan mengembangkan basis pengetahuan dengan sendirinya berdasar pengalaman konsultasi dengan user. Program dapat melakukan deteksi atas kerusakan komponen-komponen seperti Printer, CDROM, Modem, Monitor, Mouse, Hard Disk dan Disk Drive. Dari hasil pengujian yang dilakukan sebanyak lima kali, didapatkan data-data yang sesuai, sementara apabila terjadi sistem tidak menemukan jawaban, hal itu dapat diatasi dengan menambah basis pengetahuan (learning). Dari hasil kuisioner didapatkan fakta bahwa program telah mencapai tingkat baik, hal tersebut dibuktikan melalui prosentase yang dicapai, yaitu sebesar 48.16%. Sebesar 13.16% menyatakan baik sekali dan 38.42% menyatakan cukup. Hal ini berarti bahwa program secara keseluruhan telah mendapatkan hasil yang memuaskan seperti yang diharapkan. Author • (26499039) ERNI Contributor • (02-030) Gregorius Satiabudhi • (88-004) Kartika Gunadi • (00-016) Andreas Handojo Publisher Universitas Kristen Petra Year : 2003 Subject 1. ARTIFICIAL INTELLIGENCE 2. DIAGNOSIS-DTA PROCESSING Keyword expert system, computer troubleshooting, backward chaining, learning, certainty factor, how facility, computer Category s1 - Skripsi/Undergraduate Thesis (Jurusan Teknik Informatika) Posted 20 hours ago by Sistem Pakar 0 Add a comment Nov 26 Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Hepatitis istem Pakar adalah suatu sistem komputer yang mengadopsi keahlian manusia pada bidang-bidang tertentu yang fungsinya untuk mengetahui dan menganalisa permasalahan yang ada pada manusia serta mencoba menarik kesimpulan. Sistem pakar ini menggunakan konsep kecerdasan buatan atau lebih dikenal dengan Artificial Intelligence [ AI ] pada penerapannya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut. Sistem Pakar So sistem pakar ini bekerja layaknya seorang ahli pada bidang-bidang tertentu dengan terlebih dahulu mengadopsi keahlian manusia dan menyimpannya pada sistem komputer. Pada konsep nyatanya sudah banyak sekali penerapan sistem pakar ini, salah satunya adalah untuk mendiagnosa gejala-gejala awalpenyakit hepatitis.
Tertarik ingin mencoba bagaimana sistem pakar ini mendiagnosa penyakit hepatitis ..?? silahkan kunjungidiagnosahepatitis.info , salah satu sistem pakar berbasis web yang ilmunya pernah di dalami oleh salah satu teman saya untuk tugas akhirnya. diagnosahepatitis.info Incoming search terms: sistem pakar penyakit sistem pakar diagnosa penyakit sistem pakar sistem pakar berbasis web penyakit hepatitis diagnosa penyakit hepatitis sistem pakar penyakit hepatitis sistem pakar diagnosa penyakit hepatitis website sistem pakar sistem pakar kesehatan Related Posts Software TV Dan Radio Online Seagate Expansion 1

Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Anak
Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Anak Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli terus mencoba menemukan solusi untuk mengatasi penemuan baru dan selalu mencoba memberikan pelayanan terbaik terhadap para pasien. Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa saja dapat mengalami gangguan kesehatan. Anak sangat rentan terhadap kuman penyakit dan kurangnya kepekaan terhadap gejala suatu penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua. Orang tua merupakan orang awam yang kurang memahami kesehatan. Apabila terjadi gangguan kesehatan terhadap anak maka mereka lebih mempercayakannya kepada pakar atau dokter ahli yang sudah mengetahui lebih banyak tentang kesehatan, tanpa memperdulikan apakah gangguan tersebut masih dalam tingkat rendah atau kronis. Namun dengan kemudahan dengan adanya para pakar atau dokter ahli, terkadang terdapat pula kelemahannya seperti jam kerja (praktek) terbatas dan banyaknya pasien sehingga harus menunggu antrian. Dalam hal ini, orang tua selaku pemakai jasa lebih membutuhkan seorang pakar yang bisa memudahkan dalam mengdiagnosa penyakit lebih dini agar dapat melakukan pencegahan lebih awal yang sekiranya membutuhkan waktu jika berkonsultasi dengan dokter ahli. Karena hal tersebutlah maka dibutuhkan suatu alat bantu yang dapat mendiagnosa penyakit anak berupa suatu sistem pakar. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana “mengadopsi” cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari sistem pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.
Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana merancang suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendiagnosa suatu jenis penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan user, sehingga user menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Adapun diagram konsep sistem pakar untuk diagnosa penyakit anak adalah sebagai berikut: ** BAGIAN INI SENGAJA TIDAK DITAMPILKAN ** Gambar 1.1 Diagram Konsep Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Anak.
Masalah Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah:
1. Sistem pakar yang akan dirancang untuk komputer PC (stand alone).
2. Data-data penunjang penyakit yang digunakan hanya pada usia balita (kurang dari 5 tahun) saja.
3. Menggunakan metode inferensi forward chaining untuk penarikan kesimpulan.
4. Interaksi antara sistem dan user menggunakan pertanyaan berupa daftar gejala yang sudah tampak berdasarkan kondisi fisik, kulit dan perilaku anak, dimana user akan diminta untuk memilih gejala pada setiap daftar gejala berdasarkan kondisi anak tersebut.
5. Jenis penyakit yang didiagnosa hanya penyakit yang umum terjadi pada anak di daerah tropis, seperti Indonesia.
6. Tidak terdapat komplikasi diantara gejala-gejala yang diderita.
7. Output yang dihasilkan dari software ini adalah jenis penyakit anak.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat program sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit anak yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan memberikan kemudahan bagi pemakainya.
Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Untuk memberikan kemudahan bagi orang awam maupun pakar sehingga dapat lebih memudahkan dalam mendapatkan penanganan lebih dini pada gangguan kesehatan anak.
2. Bagi ibu rumah tangga atau orang tua selaku user dapat menggunakan sistem ini untuk mengetahui jenis penyakit anak berdasarkan gejala-gejala yang ada.
Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu:
1. Pembelajaran Literatur Metode ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan melalui membaca buku-buku maupun artikel-artikel yang dapat mendukung penulisan Tugas Akhir.
2. Analisis Pada tahap ini dilakukan pengumpulan fakta-fakta yang mendukung perancangan sistem dengan mengadakan konsultasi dengan seorang pakar (dokter spesialis anak) dan membandingkan hasil penelitian dengan yang ada pada buku penuntun.
3. Perancangan Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem pakar untuk diagnosa penyakit anak.
4. Pengkodean Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat dan dimplementasikan ke dalam bentuk kode program Visual Basic.
5. Pengujian Setelah proses pengkodean selesai maka akan dilakukan proses pengujian terhadap program yang dihasilkan untuk mengetahui apakah program sudah berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan.
6. Penyusunan laporan dan kesimpulan akhir Membuat laporan hasil analisa dan perancangan ke dalam format penulisan tugas akhir dengan disertai kesimpulan akhir. Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 : Pendahuluan Berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 : Tinjauan Teori Pada bab ini dijelaskan teori yang mendukung dalam perancangan sistem pakar untuk diagnosa penyakit anak. Bab 3 : Analisis dan Perancangan Sistem Menjabarkan tentang penyakit anak berupa nama penyakit, gejala klinis dan penyebabnya serta tahapan-tahapan dalam merancang program sistem pakar. Bab 4 : Implementasi Sistem Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi dari perancangan sistem pakar yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan dan saran dari penulis untuk hasil pembahasan tugas akhir.


Sistem PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DALAM DENGAN METODE BACKWARD
& FORWARD Sistem PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DALAM DENGAN METODE BACKWARD & FORWARD Pengobatan secara alamiah atau pengobatan herbal sangatlah dibutuhkan saat ini. Informasi - informasi tentang pengobatan secara alamiah juga diperlukan dalam masyarakat, maka dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu mendiagnosa penyakit dalam pada manusia khususnya anak – anak dengan pengobatan alamiah atau pengobatan herbal, salah satunya melalui sistem pakar dengan media web. Media web akan lebih mempermudah dan mempercepat masyarakat dalam mencari informasi. Dengan memberikan suatu pernyataan dan informasi, sistem pakar mengambil kesimpulan yang sesuai dengan cepat sehingga dapat menghemat biaya dan waktu. Dibidang kesehatan sistem pakar dipakai untuk mendiagnosa penyakit dalam pada manusia khususnya anak – anak. Dengan adanya sistem pakar berbasis web, diharapkan dapat membantu mengenali penyakit dalam dan membantu mengambil keputusan untuk alternatif pengobatan bagi penderita penyakit dalam maupun bagi orang awam yang ingin menambah wawasan ilmu pengobatan tradisional pada anak – anak dan orang dewasa.


Sistem Pakar APLIKASI SISTEM PAKAR (DIAGNOSA PENYAKIT) APLIKASI SISTEM PAKAR (DIAGNOSA PENYAKIT) Sistem pakar merupakan suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mamupu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.(Wikipedia) Berikut Aplikasi Diagnosa Penyakit + dengan Source Codenya : Menu Utama Diagnosa Penyakit Source Code nya :
1. Menu Utama Private Sub Label1_Click() End Sub Private Sub Form_Load() End Sub Private Sub tb_keluar_Click() Unload Me End Sub Private Sub tb_masukan_Click(Index As Integer) Form2.Show form_utama.Hide End Sub 2. Diagnosa Penyakit Private Sub Command1_Click() form_utama.Show Form2.Hide End Sub Private Sub Label3_Click() End Sub Private Sub Command2_Click() If Check1.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Penyakit pilek") End If If Check2.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Penyakit pilek") End If If Check2.Value = 1 And Check1.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Sinusitis Sfenoidalis") End If If Check3.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Penyakit sakit kepala") End If If Check4.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Penyakit Demam") End If If Check5.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Penyakit Anemia ") End If If Check6.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Penyakit Magh ") End If If Check7.Value = 1 Then MsgBox ("anda menderita Penyakit Anemia") End If End Sub Private Sub Form_Load() End Sub Langkah - Langkah Menjalankan Program : 1. Klik fm_utama -> do you want to see this warning again klik Ok 2. Pada kotak project klik form -> klik form_utama 3. Klik kanan Form -> Pilih Add -> Add File 4. Klik form2 -> klik Open 5. Pada menu bar klik run -> klik start. Posted Yesterday by Sistem Pakar 0 Add a comment Nov 26 Sistem Pakar Sistem Pakar Definisi Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Modul Penyusun Sistem Pakar Suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama (Staugaard, 1987), yaitu : 1. Modul Penerimaan Pengetahuan Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya 2. ModulKonsultasi(ConsultationMode) Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem. 3. Modul Penjelasan(Explanation Mode) Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh). Struktur Sistem Pakar Komponen utama pada struktur sistem pakar (Hu et al, 1987) meliputi: 1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran (1986) dalam Utami (2002), basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan (misalnya PROLOG atau LISP) atau shell sistem pakar (misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.) 2. Mesin Inferensi (Inference Engine) Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya. Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik pengendalian tersebut. 3. Basis Data (Database) Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan. 4. Antarmuka Pemakai (User Interface) Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan sistem. Hubungan antar komponen penyusun struktur sistem pakar dapat dilihat pada Gambar di bawah ini : Teknik Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu : 1. Rule-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan 2. Frame-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame 4. Object-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses) 5. Case-Base Reasoning Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases) (Untuk mengetahui lebih jelasnya, Anda dapat membaca buku : • Management Information System (J.A. O'Brien) McGraw Hill. Arizona.USA. • Decision Support and Expert Systems; Management Support Systems (E. Turban) Prentice Hall. New Jersey.USA. Buku-buku lain yang membahas tentang Sistem Pakar) Sistem pakar adalah sistem yang mempekerjakan pengetahuan manusia yang ditangkap dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan keahlian manusia. Adapun komponen-kompenen yang mungkin ada dalam sebuah sistem pakar adalah: 1. Subsistem akuisisi pengetahuan 2. Basis pengetahuan Basis pengetahuan berisi pengetahuan penting untuk pengertian, formulasi dan pemecahan masalah. Basis pengetahuan memasukkan dua elemen (1) fakta (facts) seperti situasi masalah dan teori dari area masalah dan (2) heuristic khusus atau rule-rule yang menghubungkan penggunaan pengetahuan untuk pemecahan masalah spesifik dalam sebuah domain khusus. Informasi dalam basis pengetahuan tergabung dalam basis pengetahuan tergabung dalam sebuah program komputer oleh proses yang disebut dengan representasi pengetahuan. 3. Mesin inferensi 4. Blackboard (Wilayah kerja) 5. User interface Sistem pakar berisi bahasa prosesor untuk komunikasi yang bersahabat, berorientasi pada masalah antara pengguna dan komputer. Komunikasi ini dapat secara baik dibawa oleh natural language, dan dalam beberapa kasus user interface ditambahkan dengan menu-menu dan grafik. 6. Subsistem penjelasan 7. Sistem penyaringan pengetahuan Sedangkan konsep dasar dalam sistem pakar menurut Turban, 1993 adalah: 1. Keahlian (Expertise) 2. Pakar (Expert) 3. Transfer keahlian 4. Inferensi 5. Rule 6. Kemampuan memberikan penjelasanHYPERLINK "http://kmp.htm/" \t "right" Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi dari keahlian pemecahan masalah dari beberapa sumber pengetahuan ke program komputer untuk konstruksi atau perluasan basis pengetahuan. Sumber-sumber pengetahuan potensial termasuk pakar manusia, textbook, database, laporan penelitian khusus, dan gambar-gambar. Pengakuisisian pengetahuan dari pakar adalah tugas kompleks yang sering membuat kemacetan dalam konstruksi sistem pakar sehingga dibutuhkan seorang knowledge engineer untuk berinteraksi dengan satu atau lebih pakar dalam membangun basis pengetahuan. Posted Yesterday by hellen sundary 0 Add a comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar